Teori Psikologi Sastra Menurut Sigmund Freud

Pengenalan

Sigmund Freud adalah seorang psikolog terkenal yang memperkenalkan teori psikologi yang terkenal hingga saat ini. Salah satu teori yang diperkenalkan olehnya adalah teori psikologi sastra. Teori ini mempelajari hubungan antara sastra dan psikologi, serta melihat bagaimana karya sastra dapat membantu dalam memahami pikiran manusia.

Pendekatan Psikoanalisis Freud

Freud memperkenalkan pendekatan psikoanalisis yang menganggap bahwa pikiran manusia terdiri dari tiga bagian yaitu id, ego, dan superego. Id adalah bagian dari pikiran yang tidak terkendali, sedangkan ego adalah bagian dari pikiran yang berfungsi mengontrol id. Superego adalah bagian dari pikiran yang berfungsi sebagai penyeimbang antara id dan ego.

Karya Sastra sebagai Cerminan Pikiran Manusia

Berdasarkan teori psikologi sastra Freud, karya sastra dapat diartikan sebagai cerminan pikiran manusia. Karya sastra dapat memperlihatkan keadaan pikiran manusia dalam bentuk yang lebih kompleks dan terorganisir. Dalam hal ini, karya sastra dapat membantu memahami bagaimana pikiran manusia bekerja dan bagaimana emosi manusia tercermin dalam karya sastra.

Analisis Psikologi Sastra Menurut Freud

Freud juga memperkenalkan analisis psikologi sastra yang membagi karya sastra menjadi tiga bagian yaitu manifest content, latent content, dan dream work. Manifest content adalah isi yang terlihat pada karya sastra, sedangkan latent content adalah isi yang tersembunyi di balik manifest content. Dream work adalah proses yang terjadi dalam pikiran manusia dalam menciptakan karya sastra.

Manifest Content dalam Karya Sastra

Manifest content dalam karya sastra merupakan isi yang terlihat atau dapat ditangkap oleh pembaca. Manifest content dapat berupa cerita, tokoh, atau konflik yang terdapat dalam karya sastra. Manifest content mampu memberikan gambaran awal tentang apa yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam karya sastra.

Latent Content dalam Karya Sastra

Latent content dalam karya sastra adalah isi yang tersembunyi di balik manifest content. Latent content dapat mengungkapkan motivasi atau perasaan yang lebih dalam dari pengarang. Oleh karena itu, latent content sering kali lebih kompleks dan sulit dipahami daripada manifest content.

Dream Work dalam Karya Sastra

Dream work adalah proses yang terjadi dalam pikiran manusia dalam menciptakan karya sastra. Dream work melibatkan proses penyaringan dan pengolahan pikiran manusia sampai menjadi sebuah karya sastra yang terstruktur dan memiliki makna.

Cara Menerapkan Teori Psikologi Sastra Freud

Untuk menerapkan teori psikologi sastra Freud, pembaca dapat melakukan analisis terhadap manifest content dan latent content dari sebuah karya sastra. Pembaca dapat memperhatikan konflik, tokoh, dan peristiwa dalam karya sastra untuk melihat hubungannya dengan pikiran manusia.

Contoh Penerapan Teori Psikologi Sastra

Sebagai contoh, novel “Mencari Alasan” karya Andrea Hirata dapat dianalisis menggunakan teori psikologi sastra Freud. Konflik yang terjadi dalam novel ini adalah keinginan tokoh utama untuk menjadi sukses dan membanggakan keluarga. Latent content dari novel ini adalah keinginan tokoh utama untuk dibanggakan oleh keluarga dan teman-temannya.

FAQ

1. Apa itu teori psikologi sastra?

Teori psikologi sastra mempelajari hubungan antara sastra dan psikologi, serta melihat bagaimana karya sastra dapat membantu dalam memahami pikiran manusia.

2. Apa saja bagian dari pikiran manusia menurut Freud?

Menurut Freud, bagian dari pikiran manusia terdiri dari id, ego, dan superego.

3. Apa yang dimaksud dengan manifest content dalam karya sastra?

Manifest content dalam karya sastra adalah isi yang terlihat atau dapat ditangkap oleh pembaca.

4. Apa yang dimaksud dengan latent content dalam karya sastra?

Latent content dalam karya sastra adalah isi yang tersembunyi di balik manifest content.

5. Bagaimana cara menerapkan teori psikologi sastra dalam membaca sebuah karya sastra?

Pembaca dapat melakukan analisis terhadap manifest content dan latent content dari sebuah karya sastra. Pembaca dapat memperhatikan konflik, tokoh, dan peristiwa dalam karya sastra untuk melihat hubungannya dengan pikiran manusia.

Kesimpulan

Teori psikologi sastra Freud dapat membantu memahami bagaimana karya sastra dapat mencerminkan pikiran manusia. Dalam menerapkan teori ini, pembaca dapat melakukan analisis terhadap manifest content dan latent content dari sebuah karya sastra untuk memahami pikiran manusia yang terkandung di dalamnya. Terima kasih telah membaca artikel ini dan semoga bermanfaat bagi kamu!